ANITA RAMSAY AMBARRANI

Minggu, 10 November 2013

0 MANUSIA DAN KEHIDUPAN

Cara Merawat Kecantikan Yang Dilakukan Orang Zaman Dulu
Oleh Anita Ramsay Ambarrani














Cantik itu apa sih sebenarnya? Ada yang mengatakan kulit mulus dan putih itu cantik, namun ada juga yang mengatakan cantik itu tergantung dari sikap wanita tersebut. Ya, memang setiap orang memiliki definisi masing-masing tentang apa itu cantik.
Arti dari cantik bukan lah yang terlihat dari fisik nya saja tetapi kecantikan sejatinya ada didalam diri manusia yang tersimpan dan di bawa sejak lahir, maka tidak heran banyak orang yang berkata kecantikan hati dapat mengalahkan kecantikan fisik dari seseorang.
Setiap perempuan tentu ingin terlihat cantik. Tak heran, sejak dahulu kala kaum perempuan sudah melakukan perawatan dan rias wajah agar tampil cantik. Ada beberapa cara yang digunakan perempuan dulu agar terlihat cantik yaitu :

Kotoran bulbul untuk masker

Zaman dulu, kaum perempuan Jepang sudah memiliki resep tradisional untuk perawatan kecantikan. Resep yang diwariskan turun-temurun ini menggunakan kotoran burung bulbul untuk masker wajah.
Di Jepang, kotoran burung bulbul yang dikenal sebagai Uguisu no Fun sangat berharga. Pada zaman dulu, kaum perempuan Jepang langsung mengoleskan kotoran burung tersebut pada wajah begitu saja. Namun, seiring perkembangan teknologi, masker kotoran burung bulbul ini kemudian dibuat dengan proses yang lebih modern,  dan dijual dalam bentuk bubuk.
Kaum perempuan Jepang percaya kotoran burung bulbul bisa membuat wajah menjadi cantik, karena mengandung enzym guanine yang bisa mengelupaskan kulit mati sekaligus memutihkan kulit. Dengan demikian, kulit wajah pun  menjadi bersih dan bercahaya. Selain untuk perawatan wajah, kotoran burung bulbul juga digunakan untuk membersihkan kimono yang sangat berharga dari noda membandel.










Bubuk tulang hewan untuk rias wajah

Di Prancis pada abad ke-18, kaum perempuan bangsawan, anggota kerajaan, termasuk Ratu Marie Antoinette, sangat ingin memiliki kulit mulus dan halus seperti pualam. Oleh karena itu, penata rias kerajaan pun melakukan trik dengan memberikan lapisan tebal berupa bubuk putih pada wajah mereka. Lapisan bubuk putih itu terbuat dari tulang hewan yang dilumatkan dengan timah putih. Bahan itu lalu dicampur dengan lilin, lemak paus, atau minyak sayur. Nah, saat campuran itu dioleskan pada wajah, hasilnya adalah riasan yang berminyak dan melekat pada kulit wajah cukup lama. 

Makan tanah liat demi kulit mulus

Pada sekitar abad ke-18, kaum perempuan Spanyol sangat mengagungkan kulit yang putih mulus bak porselen. Bagi mereka, kulit seperti itu menjadi ukuran kecantikan. Nah, demi mempertahankan kemulusan kulit, mereka pun rela memakan tanah liat. Ya, mereka percaya bahwa tanah liat berkhasiat memutihkan dan melembutkan kulit. Padahal, gara-gara tanah liat yang mereka makan itu, tak jarang mereka menderita penyakit anemia (kurang darah) dan klorosis (kekurangan tenaga). Akibat mau cantik malah sakit .

Mewarnai rambut dengan arsenic

Pada zaman Yunani Kuno, rambut pirang dianggap sangat indah dan eksotis. Sebab, tidak banyak orang Yunani yang terlahir dengan rambut pirang. Oleh karena itu, kaum perempuan Yunani ketika itu suka mewarnai rambutnya dengan ekstrak tumbuhan dan racun arsenik, guna mendapatkan warna pirang natural. Mereka juga terbiasa mencuci rambutnya dengan campuran abu, minyak zaitun, dan air.





Alis palsu dari bulu kambing

Untuk keindahan mata, kaum perempuan Yunani Kuno membuat alis palsu dari bulu
kambing yang telah diwarnai, lalu ditempelkan pada kulit dengan getah karet. Sedangkan untuk mendapatkan warna hitam pada garis mata atau eyeliner, mereka memakai sejenis bahan dari metal yang ditumbuk halus.



Perona pipi dari pewarna makanan

Pada zaman renaisans (peralihan ke abad modern di Eropa), kaum perempuan Italia sangat gemar memakai polesan bibir dan perona pipi warna merah. Untuk mendapatkan riasan warna merah yang awet, mereka mencampurkan pewarna makanan merah dengan cendana dan lilin. Cara membuat dan memakainya sangat rumit, tapi warna merah yang dihasilkan bisa bertahan lama pada wajah. Bahkan, bisa lebih dari seminggu, termasuk jika dibasuh dengan air setiap hari.

Ramuan belladona

            wanita pada era Elizabeth inimenggunakan ramuan belladona. Ramuan ini digunakan untuk melebarkan pupil matamereka. Sayangnya efek samping penggunaan ramuan ini adalah penglihatan menjadikabur dan menimbulkan halusinasi. Bahayanya lagi, tanaman yang digunakan untukramuan ini merupakan tanaman beracun. Para pemburu kerap menggunakannya untukmembuat ujung panah mereka beracun. Susah yah untuk selalu terlihat cantik,dari zaman dulu ternyata wanita sudah harus bersusah payah agar terlihat cantik.
Menggosokkan kopi di sekujur tubuh

Sejak zaman dulu, baik kaum perempuan maupun lelaki Rusia sudah terbiasa menggunakan ramuan scrub atau lulur dari kopi untuk me-rawat kulit tubuh. Mereka menggosokkan kopi di sekujur tubuh sambil bersauna atau berendam air panas. Hal ini supaya proses pengangkatan sel kulit mati lebih optimal. Nah, dengan lulur kopi ini, kulit akan merona dan tampak cerah. Selain itu, tubuh pun tak akan menebar bau tak sedap.

Menyedot darah dengan lintah

wanita pada masa abad ke14-17. Mereka berusaha terlihat rapuh dan pucat. Sebab kulit pucatmenggambarkan kecantikan seorang wanita pada era ini. Untukmembuat kulit mereka pucat,tak sedikit wanita yang melakukan pengeringan darah.Beberapa dari mereka bahkan menempelkan lintah di bagian telinga.



Menghilangkan bau mulut dengan arang

Napas segar adalah modal utama saat berbicara dengan lawan jenis, atau klien penting. Di zaman modern, terdapat pasta gigi dengan aroma mint segar. Namun, apa yang dilakukan oleh orang-orang Romawi kuno untuk menghilangkan bau mulut akibat lubang-lubang pada gigi? mereka menggunakan arang sebagai senjata melawan bau mulut. Namun, di sejumlah daerah lainnya, masyarakat kuno terbiasa menggunakan kayu hasil pembakaran. Mereka mengklaim bahwa mengunyah arang meninggalkan bau mulut mint segar pada mulut, dan juga gigi yang hitam.

Bibir merah dengan bromine

Wanita di zaman mesir kuno mendapatkan sensualitas bibir mereka dengan menggunakan zat kimia bromin. Namun, zat kimia berbahaya ini ternyata mampu membakar kulit, gagal ginjal, dan kerusakan otak pada wanita yang menggunakannya.


Mandi air garam
           
Negeri Mesir tersohor karena kecantikan Ratu Cleopatra yang melegenda. Sejak zaman ratu yang terkenal cantik jelita ini, kaum perempuan Mesir gemar melakukan perawatan kecantikan dengan bahan mineral. Misalnya, mandi air garam dan berendam pada lumpur Laut Mati. Konon, khasiat keduanya bisa membuat awet muda dan menjadikan kulit mulus bercahaya. Selain itu, parfum juga merupakan hal yang penting bagi peradaban Mesir. Orang Mesir membuat parfum dari bunga, madu, anggur, dan buah.

Besi panas untuk mencatok rambut

Pada masa ini tentu alat catok rambut belum ditemukan. Untuk itu para wanita menggulung rambut mereka dengan menggunakan besi panas. Belum ditemukannya hair spray juga tak menghambat langkah mereka untuk mempercantik penampilan. sebagai gantinya mereka memilih permen karet, untuk membuat tatanan rambut mereka tetap rapi dan tidak berantakan.

Masker kotoran buaya dan lumpur

Pada zaman dahulu para wanita di Yunani mencampur kotoran buaya dengan lumpur dan menjadikannya masker wajah. Ramuan tersebut dipercaya dapat memperlambat proses penuaan pada wajah seseorang.

Pemutih kulit dari timah putih

Wanita di Yunani kuno mencampur timah putih dengan minyak zaitun untuk memutihkan kulit mereka. Namun, pada waktu itu mereka tidak tahu bahwa jika timah putih diserap ke dalam kulit dapat menyebabkan kematian karena terdapat racun. Ritual lain yang tidak biasa adalah dengan menggunakan bubuk gelap untuk menghubungkan kedua alis, yang pada waktu itu dianggap sebagai simbol keindahan.




Bubuk timah hitam

Untuk membuat mata terlihat lebih menarik, wanita, khususnya yang tinggal di Mesir, menggunakan  bubuk timah hitam untuk digunakan sebagai celak mata. Namun hal ini dihentikan setelah mereka menyadari bahwa zat ini beracun.


Bahan alami dari tumbuhan

Sebagian besar ritual kecantikan masa lalu berasal dari peradaban Mesir. Mereka membuat eyeliner dari galena, eyeshadow dari rempah-rempah kunyit, dan juga menggunakan almond yang sudah dibakar untuk menghitamkan alis mata. Meskipun beberapa ritual kecantikan di atas ada yang berbahaya, namun hal ini membuktikan bahwa wanita pada jaman dulu pun sudah memikirkan tentang kecantikan mereka. 


Sumber : Majalah Girls

0 komentar:

Posting Komentar

Kursor Blog