1 manusia dan kehidupan

DKI JAKARTA “ The Challenging Province “

OLEH Anita Ramsay Ambarrani

SEJARAH JAKARTA

Jakarta bermula dari sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung sekitar 500 tahun silam. Selama berabad-abad kemudian kota bandar ini berkembang menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai. Pengetahuan awal mengenai Jakarta terkumpul sedikit melalui berbagai prasasti yang ditemukan di kawasan bandar tersebut. Keterangan mengenai kota Jakarta sampai dengan awal kedatangan para penjelajah Eropa dapat dikatakan sangat sedikit.

Bangsa Portugis merupakan rombongan besar orang-orang Eropa pertama yang datang ke bandar Kalapa. Kota ini kemudian diserang oleh seorang muda usia, bernama Fatahillah, dari sebuah kerajaan yang berdekatan dengan Kalapa. Fatahillah mengubah nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta pada 22 Juni 1527. Tanggal inilah yang kini diperingati sebagai hari lahir kota Jakarta.

Orang-orang Belanda datang pada akhir abad ke-16 dan kemudian menguasai Jayakarta.
Nama Jayakarta diganti menjadi Batavia. Keadaan alam Batavia yang berawa-rawa mirip dengan negeri Belanda, tanah air mereka. Mereka pun membangun kanal-kanal untuk melindungi Batavia dari ancaman banjir. Kegiatan pemerintahan kota dipusatkan di sekitar lapangan yang terletak sekitar 500 meter dari bandar. Mereka membangun balai kota yang anggun, yang merupakan kedudukan pusat pemerintahan kota Batavia.

Lama-kelamaan kota Batavia berkembang ke arah selatan. Pertumbuhan yang pesat mengakibatkan keadaan lilngkungan cepat rusak, sehingga memaksa penguasa Belanda memindahkan pusat kegiatan pemerintahan ke kawasan yang lebih tinggi letaknya. Wilayah ini dinamakan Weltevreden. Semangat nasionalisme Indonesia di canangkan oleh para mahasiswa di Batavia pada awal abad ke-20.

Sejak tahun 1966, Jakarta berkembang dengan mantap menjadi sebuah metropolitan modern. Kekayaan budaya berikut pertumbuhannya yang dinamis merupakan sumbangan penting bagi Jakarta menjadi salah satu metropolitan terkemuka pada abad ke-21.

Abad ke-14 bernama Sunda Kelapa sebagai pelabuhan Kerajaan Pajajaran.
22 Juni 1527 oleh Fatahilah, diganti nama menjadi Jayakarta (tanggal tersebut ditetapkan
sebagai hari jadi kota Jakarta keputusan DPR kota sementara No. 6/D/K/1956).

JUMLAH PENDUDUK

Menurut data suku dinas kependudukan dan pencatatan sipil, penduduk Jakarta sampai November 2011 tuh ada 10.187.595 orang .

Mereka terbagi atas enam kotamadya : Jakarta pusat, Jakarta timur , Jakarta barat, Jakarta utara, Jakarta selatan, Jakarta utara dan kepulauan.seribu .

Padahal dalam rencana umum tata ruang DKI Jakarta 2011-2030, Jakarta hanya  bis menampung maksimal 12,5 juta orang.

Pengamat perkotaan, Nirwono Yoga, mengatakan, Jakarta tidak layak dihuni oleh 20 juta orang meskipun dilengkapi infrastruktur memadai dan warganya memiliki penghasilan dan tempat tinggal layak. Menurutnya, jumlah ideal manusia yang menghuni Jakarta paling maksimal adalah 12 juta orang

menurut pendapat   "Saya tidak setuju Jakarta dihuni hingga 20-30 Juta orang. Jakarta idealnya hanya dihuni maksimal 12 juta orang. Sebuah kota itu memiliki daya dukung terbatas, termasuk Jakarta. Jika melebihi kapasitas, maka akan sarat persoalan dan tidak layak huni," katanya kepadaKompas.com, Selasa (13/8/2013).

PEMUKIMAN

Jumlah penduduk di Jakarta  berpengaruh dengan ketersediaan pemukiman. Saat ini banyak sekali rumah mewah sampai rumah yang kumuh di Jakarta . luas DKI Jakarta 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²).  Pertumbuhan rumah mewah di Jakarta mencapai 38,1% pada setahun terakhir. Ini merupakan pertumbuhan rumah mewah tertinggi di dunia hasil riset dari konsultan properti Knight Frank. Bahkan Jakarta adalah pemimpin dari Pertumbuhan pemukiman mewah selama lima tahun terakhir. Sebagai contoh perbandingan pertumbuhan pemukiman mewah di kota lainnya seperti Bangkok naik 26,1%, kemudian Miami naik 21,1%, Dubai melonjak 18,3% dan Shanghai melaporkan peningkatan 17,4%.

Sedangkan hampir disetiap daerah di ibukota, dapat kita jumpai permukiman kumuh yang menyempil diantara bangunan-bangunan megah. Permukiman itu biasanya mengisi ruang-ruang kosong yang memang disediakan untuk Ruang Terbuka Hijau atau lahan serapan air. Contohnya bantaran kali yang kini sudah penuh dengan permukiman-permukiman sehingga menyebabkan berkurangnya Daerah Aliran Sungai (DAS). Perkembangan permukiman kumuh sudah sangat mengkhawatirkan, saat ini permukiman kumuh di Indonesia luasnya sudah mencapai 57,8 juta hektar. Melihat kondisi seperti ini perlu adanya gerakan dari pemerintah pusat untuk merelokasi permukiman kumuh khususnya di daerah Jakarta.

BANJIR

Sekitar 40% wilayah Jakarta berada di bawah permukaan air pasang, terutama Jakarta utara. Jakarta juga dilintasi 13 sungai : sungai mookervart, kali angke, kali pesanggrahan, kali grogol, kali krukut, kali baru barat, kali ciliwung, kali baru timur, kali cipinang, kali buaran, kali sunter, kali kramat jati, dan kali cakung. Makanya Jakarta ini rawan banjir banget.

Selain itu, pembangunan permukiman , hotel dan mal mempengaruhi kondisi tanah dan air tanah Jakarta . ngga sedikit daerah yang mengalamin penurunan tanah , termasuk kawasan Thamrin dan Menteng.

Ruang terbuka hijau kayak taman kota, yang harusnya menjadi daerah resapan air, juga terlalu sedikit. Pembangunan didaerah bogor, depok dan kawasan puncak ikut berpengaruh mengurangin ruang terbuka hijau.

MACET

Jakarta terkenal sekali dengan kemacetannya hamper di setiap ruas jalan Jakarta di penuh dengan kendaraan pribadi maupun umum. Banyak faktor yang menyebabkan kemacetan lalu lintas disebabkan oleh 4 faktor utama yaitu:

1.      Faktor jalan raya

2.      Faktor kendaraan

3.      Faktor manusia

4.      Faktor lain

Bagi warga Jakarta, seolah tiada hari tanpa lalu lintas macet, kecuali 3 hari menjelang dan sesudah lebaran , hari libur besar dan dini hari.

JAKARTA PUNYA MRT

Ide menyediakan massa rapittranspotation atau MRT di Jakarta mulai ada titk terang pada tahun 2006 setelah pemerintah mendapat partner untuk menandai dan mereset proyek ini yaitu Japan internasional Coopration Agency (JICA).

Untuk tahap awal tahun ini, di buat jalur MTR dari Lebak Bulus ke Bunderan HI. Jalurnya dibagi dua, Elevated Track atau di atas tanah dan Underground Track atau di bawah tanah.

Kalau proyek ini berhasil, untuk jalur 1 targetnya MRT dapat mengangkut sebanyak 412.700  orang per hari.

Sumber :

Majalah Gadis edisi 8

Artikel Portal resmi jakarta